DAMPAK CORONA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Penanganan wabah Virus Corona memasuki minggu ke 4, semula edaran Libur baik sekolah dan para pekerja diharuskan WFH (work from home) sampai dengan akhir Maret tapi harus diperpanjang karena proses penyebaran virus yang semakin meluas sudah merambah ke 30 propinsi di Indonesia, beberapa daerah sudah membuat aturan Lock Down bagi kotanya masing-masing untuk membatasi masuknya virus masuk ke daerahnya, beberapa gubernuh menghimbau warganya supaya jangan mudik pada saat lebaran kalau sayang kepada keluarganya di kampung.
Dalam sebulan terakhir, lonjakan jumlah penderita yang terdeteksi dengan fatality rate yang lebih tinggi dibanding negara-negara lain, dinilai sangat mengkhawatirkan. “Respons pemerintah dan masyarakat yang melakukan upaya pencegahan, seperti penutupan sekolah, work from home khususnya pekerja sektor formal, penundaan dan pembatalan berbagai event-event pemerintah dan swasta, membuat roda perputaran ekonomi melambat,” tulis CORE. Konsumsi swasta, yang menyumbang hampir 60 persen pergerakan ekonomi nasional, dipastikan akan kontraksi. Penjualan ritel, baik di pasar tradisional dan pasar modern dipastikan turun.
Bekerja di rumah (work from home) hanya bagi para para pekerja stuktural yang bisa dikerjakan dimana saja tapi buat para pekerja sektot riil industry maka bekerja di rumah sangat tidak mungkin, bekerja di rumah adalah kata halus dari dirumahkan sementara, bagaimana dia mau bekerja karena proses pekerjaanya dengan menggunakan mesin dan menghasilkan produk di pabrik, para pedagang dan pengusaha kecil menengah turun omsetnya malah sampai ke titik yang mengharuskan menutup usahanya, para tukang ojek online, taksi mengeluh karena pendapatan yang buat menopang kehidupan keluarga tiap harinya sudah tidak bisa diandalkan lagi, mau pulang kampung sudah tidak punya objek pekerjaan yang bisa dikerjakan serta dilarang oleh aturan jangan pulang kampung.
Selama ini program Mudik Gratis membantu para buruh dan para tenaga kecil ibu kota untuk mudik ke kampung halaman, program ini ditiadakan seperti disampaikan Erik Thohir. Daerah dengan pendapatan utama dari sector pariwisata dan bahkan negara pun ikut menikmati income dari masuknya turis ke Indonesia, tapi itu semua sudah menjadi kenyataan global setiap negara saling menutup untuk pebergian dan kunjungan, sehingga daerah seperti Denpasar, Senggigi Lombok, dan tempat wisata lainnya di Indonesia terkena imbasnya, maka para pekerja menjadi nganggur dan semua sector yang mendukung dengan pariwisata menjadi terhenti.
Wisatawan yang datang ke Indonesia didominasi oleh warga negara asal Malaysia sebanyak 206 ribu orang atau 16,2 persen, asal China menempati urutan kedua yaitu sebanyak 181,3 ribu orang atau 14,3 persen, disusul Singapura sebanyak 138,6 ribu orang atau 10,9 persen, Australia 117,3 juta orang atau 9,2 persen dan Timor Leste sebanyak 110,4 ribu orang atau 8,7 persen. Sisanya berasal dari berbagai negara sebanyak 528 ribu orang atau 40,7 persen. Eropa dan Amerika, yang saat ini menjadi episentrum baru penyebaran wabah Corona. Telah pembatasan mobilitas yang diterapkan berbagai negara seperti kebijakan lockdown membuat kegiatan ekonomi nyaris lumpuh. CORE Indonesia (Center of Reform on Economics) mencatat, meningkatnya kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi akibat Covid-19, tercermin dari indeks pasar modal di berbagai belahan dunia yang turun tajam. Per 26 Maret 2020, beberapa indeks pasar saham utama turun lebih dari 20 persen secara year to date (ytd). Dow Jones terkoreksi 20,98 persen, Nasdaq turun 13,10 persen, FTSE 100 turun 22,89 persen, Nikkei turun 21,10 persen dan S&P Asia turun 16,17 persen.

Investasi Lesu
Meluasnya kekhawatiran masyarakat dan investor terhadap Covid-19, menyebabkan minat investasi juga akan turun signifikan. Sehingga, pertumbuhan investasi baru akan melambat. Proyek-proyek investasi yang dikelola pemerintah dan BUMN akan tetap berlangsung, meskipun akan turun sejalan imbauan social distancing bagi para pekerja. Impor barang modal yang menjadi salah satu leading indicators Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) pada bulan Januari dan Februari 2020 sudah mengalami kontraksi 10,6 persen (yoy).
Menurut CORE, satu-satunya yang berpotensi menopang ekonomi domestik tahun ini adalah belanja pemerintah. Penanganan Covid-19 mengharuskan pemerintah all-out menyediakan berbagai paket kebijakan baik untuk mengobati pasien Covid-19 (kuratif) dan mencegah eskalasi penyebaran virus tersebut (preventif). “Stimulus fiskal juga menjadi kunci utama dalam meredam dampak negatif terhadap ekonomi, terutama bagi pelaku usaha dan kelompok masyarakat yang terkena dampak paling besar.”
Bank Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan meredam dampak kepanikan masyarakat, untuk para investor dengan menurunkan suku bunga (BI 7-Day Reserve Repo rate) hingga 50 bps selama 2020 ini menjadi 4,5 persen melonggarkan giro wajib minimum, dan melakukan intervensi pasar valas untuk meredakan pelemahan rupiah.
Dengan kondisi seperti ini prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini akan jauh lebih rendah dari tahun lalu. Jika pemerintah melakukan langkah-langkah yang lebih ‘ketat’ untuk menekan penularan wabah ini, sebagaimana yang dilakukan China, maka puncak tekanan ekonomi diperkirakan akan terjadi pada kuartal kedua, dan setelahnya (kuartal ketiga dan keempat) akan masuk masa pemulihan. Menurut CORE: “Dengan skenario paling optimis, memprediksikan ekonomi Indonesia secara kumulatif tumbuh di kisaran -2 persen hingga 2 persen,”

Presiden Jokowi mengatakan bahwa wabah virus corona sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Bukan hanya produksi barang saja yang terganggu tapi investasi pun menjadi terhambat.Peneliti INDEF Fadhil Hasan juga salah seorang dari pengurus Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Pemerintah menyiapkan anggaran untuk penanganan virus corona hanya Rp 62,3 triliun, anggaran itu terlalu kecil jika dibandingkan yang dikeluarkan pemerintah Malaysia senilai 250 miliar ringgit atau setara Rp 925 triliun (kurs Rp 3.701 per ringgit). Seharusnya, pemerintah Indonesia bisa mengguyur stimulus hingga Rp 1.000 triliun untuk menghasilkan outcome ekonomi yang positif, baik bagi dunia usaha maupun masyarakat. “Saya memperkirakan stimulus yang dibutuhkan dan mau signifikan ke perekonomian, atau bisa menghasilkan outcome yang baik, pada kisaran Rp 600 triliun sampai Rp 1.000 triliun,”.
Jemaah Indonesia Batal Berangkat Umrah

Arab Saudi menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Hal itu sebagai langkah antisipasi terkait maraknya penyebaran virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia.
Akibatnya, Pemerintah Indonesia secara resmi menghentikan sementara jemaahnya yang hendak ibadah umrah. Sebanyak 4.078 jemaah dinyatakan batal berangkat. Di luar itu, terdapat 1.685 jemaah di antaranya yang tertahan di negara transit, saat ini dalam proses dipulangkan ke Tanah Air. “Jemaah Indonesia yang terdampak karena tidak berangkat pada tanggal 27 Februari 2020 sebanyak 2.393 jemaah,” kata Menteri Agama Fachrul Razi ketika menghadiri rapat penanganan jemaah umrah pasca penghentian ibadah umrah di Kantor Kementerian Agama Pusat, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Langka dan mahalnya masker
Barang yang sangat dicari saat ini adalah masker, karena permintaan tinggi menjadi barang langka dan dijual dengan harga tinggi. Salah satunya, pemilik Apotek Rumah Sehat di Mustikajaya Kota Bekasi ibu Nanda mengatakan, masker diburu warga sejak sebulan terakhir setelah virus corona merebak, dengan harga yang fantastis yang semula dijual satu box seharga 30 ribu sekarang bisa mencapai 500 ribu per box (20 lbr). Tidak hanya masker, harga hand sanitizer atau cairan antiseptik juga mengalami kenaikan dari Rp 150 ribu per botol menjadi Rp 400 ribu, alat pengukur suhu digital yang semula dijual Rp. 150-200 ribu perbuah kini mencapai 5 sampai 7 juta perbuah.
Apa yang harus dilakukan
Untuk para pemilik UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) supaya mengencangkan ikat pinggang dalam tempo 1 tahun ke depan, buat cash flow dapat bertahan dan jangan melakukan ekspansi sebelum keadaan stabil dan pertumbuhan ekonomi bangkit kembali, perkuat modal sendiri usahakan jangan berutang supaya ketahanan usaha bisa bertahan disituasi yang sulit dan untuk para pekerja atau karyawan untuk mencari alternative pekerjaan lain jika suatu saat pekerjaan tempat kerja mengalami kesulitan yang berujung kepada pengurangan tenaga kerja, hemat dan perhitungkan pengeluaran keuangan keluarga.
Wallau’alam bil showab.